Pengenalan

03.27 Edit This 0 Comments »
Saya susyawan wicaksono, lahir di Magelang. Anak pertama dari dua bersaudara. Semenjak saya masih kecil hingga sekarang tinggal di daerah Bekasi Timur bersama keluarga. Hobi yang paling saya gemari adalah futsal. Cita-cita hanya ingin seperti bapak, seorang pegawai negeri.

Sekarang saya bekerja sebagai seorang honorer di kantor pemerintahan, ini merupakan sebuah batu loncatan untuk saya agar cita-cita saya bisa tercapai sama seperti bapakku. Kantor yang saya tempati sekarang mempunyai visi yaitu terwujudnya pengawasan yang berkualitas terhadap layanan pendidikan. Misinya yaitu melaksanakan tata kelola yang handal dalam pengawasan pendidikan.

Untuk kedepannya, semoga bisa lebih maju untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Amin.

Prinsip Kehati-hatian (Due Care)

00.59 Edit This 0 Comments »
Pengertian Kehati-hatian (Due Care)

Due care sebagai sikap hati-hati untuk memenuhi tanggung jawab profesional dengan kompetensi dan ketekunan. hal ini berarti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik. menurut PSA no. 4 SPAP (2001), kecermatan dan keseksamaan dalam penggunaan kemahiran profesional menuntut auditor untuk melaksanakan skeptisme profesional, yaitu sikap auditor yang berfikir kritis terhadap bukti audit dengan selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi terhadap bukti audit tersebut.

Contoh profesi yang menggunakan Due Care dalam penerapannya adalah Investigasi Audit. Berikut adalah standar laksana kerja yang digunakan:

  1. seluruh investigasi harus dilandasi praktek terbaik yang diakui
  2. kumpulkan bukti-bukti dengan prinsip kehati-hatian sehingga bukti tersebut dapat diterima
  3. pastikan bahwa seluruh dokumentasi dalam keadaan aman, terlindungi dan diindeks
  4. pastikan bahwa para investigator mengerti hak azasi pegawai dan senantiasa menghormati
  5. beban pembuktian ada pada yang menduga pegawainya melakukan kecurangan dan pada penuntut umum yang mendakwa pegawai tersebut, baik dalam kasus hukum administratif maupun hukum pidana
  6. cakup seluruh substansi investigasi dan kuasai seluruh target yang sangat kritis ditinjau dari segi waktu
  7. liput seluruh tahapan kunci dalam proses investigasi termasuk perencanaan, pengumpulan bukti dan barang bukti

Pengertian Etika, Profesi, Akuntan

09.23 Edit This 0 Comments »
Pengertian Etika

Etika diawali berdasarkan pada seseorang yang menjiwai suatu secara tidak sengaja atau spontan(uhuyy...) dalam pendapat-pendapat yang dikeluarkan. Jadi ketika orang lain mengutarakan sesuatu pendapat namun berbeda dengan apa yang kita rasakan, maka diperlukan cara dalam menanggapi pendapat orang lain tersebut. Sikap ber-etika sangat penting agar setiap orang dapat menilai maksud dan tujuan pendapat yang disampaikan.

Etika diartikan sebagai  ilmu yang membahas mengenai perbuatan baik atau perbuatan buruk manusia sejauh mana yang dapat diterima manusia. Etika tidak terlepas dari analisa dan penerapan konsep tingkah laku seperti baik, buruk, benar, salah dan rasa tanggung jawab.

Jenis Etika

Ada beberapa jenis dari etika yang sampai sekarang masih diterapkan, yaitu:
  1. Etika Filosofis
    Dapat dikatakan sebagai etika dari suatu kegiatan dan pemikiran.
  2. Etika Teologis
    Diartikan sebagai etika secara umum, sesuai kepada kepercayaan yang dipegang.
Kriteria Etika

Berbagai aliran dan paham yang terus berkembang sampai sekarang. Ada beberapa kriteria seperti yang dijelaskan di bawah ini:
  1. Faham  Kebahagiaan"Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan". Terdapat tiga sudut pandang paham yaitu hedonisme individualistik, hedolisme rasional, universalistic hedolisme.
  2. Faham Eudaemonisme Kebahagiaan bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang lain. Menurut Aristoteles diperlukan 4 hal yaitu kebebasan, kemauan, perbuatan baik, dan pengetahuan bathiniah.

Pengertian Profesi

Merupakan sebuah pekerjaan yang membutuhkan keterampilan dan penguasaan terhadap suatu pendidikan khusus. Pada awalnya profesi berasal dari kata serapan dalam bahasa Inggris yaitu "Profess" yang bermakna janji untuk memnuhi kewajiban melakukan sesuatu tugas khusus.

Profesionalisme 

Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri-ciri profesionalisme. 
  1. Punya keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran.
  2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah.
  3. Punya sikap berorientasi kedepan untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan.
  4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi.
Ciri Khas Profesi

Menurut Artikel dalam International Encyclopedia of education, ada 10 ciri khas suatu profesi, yaitu:
  1. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas
  2. Suatu teknik intelektual
  3. Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis
  4. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi
  5. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan
  6. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri
  7. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya
  8. Pengakuan sebagai profesi
  9. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
  10. Hubungan yang erat dengan profesi lain
Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan ilmu yang memberikan suatu penjabaran, pengukuran, atau pemberian kepastian mengenai suatu informasi dalam pengambilan keputusan. Tujuan dari akuntansi yaitu memberikan informasi laporan keuangan agar menjadi data yang bisa dimanfaatkan bagi organisasi atau orang-orang tertentu.

Etika Profesi Akuntan

Ketika membicarakan mengenai etika profesi akuntan, ini tidak terlepas dari aturan dan tanggung jawab sebagai seorang yang bekerja sebagai pemeriksa keuangan. Diartikan bahwa profesi akuntan harus disertai dengan sikap profesionalisme dalam setiap tugasnya. Sikap yang ditunjukan sangat berpengaruh, karena kegiatan sebagai akuntan memberikan informasi bermanfaat bagi orang atau organisasi yang membutuhkan informasi tersebut agar menjadi bahan pencerahan untuk masa yang akan datang.



Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi
http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika

Etika Profesi Akuntansi

01.44 Edit This 0 Comments »
Sejarah Etika Profesi Akuntansi

Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethikos yang berarti timbul dari kebisasaan. Etika merupakan sebuah sesuatu dimana cabang utama yang memperlajari suatu nilai atau kualitas yang menjadi pelajaran mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.

Etika bermula bila manusia mencerminkan bentuk etis dalam pendapat-pendapat spontan. Karena pendapat seseorang sering berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika dalam mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Profesi akuntan telah ada sejak abad ke-15, di Inggris pihak yang bukan pemilik dan bukan pengelola yang sekarang disebut auditor diminta untuk memeriksa mengenai kecurigaan yang terdapat di pembukuan laporan keuangan yang disampaikan oleh pengelola kekayaan pemilik harta.

Keadaan inilah yang membuat pemilik dana membutuhkan pihak ketiga yang dipercaya oleh masyarakat untuk memeriksa kelayakan atau kebenaran laporan keuangan pengelola dana. Pihak itulah yang dikenal sebagai Auditor.


Perkembangan Profesi Akuntan

Menurut Baily, perkembangan profesi akuntan dapat dibagi ke dalam 4 periode yaitu:
  1. Pra Revolusi Industri
    Sebelum revolusi industri, profesi akuntan belum dikenal secara resmi di Amerika ataupun di Inggris. Namun, terdapat beberapa fungsi dalam manajemen perusahaan yang dapat disamakan dengan fungsi pemeriksaan. Tujuan audit pada masa ini adalah untuk membuat dasar pertanggungjawaban dan pencarian terjadinya penyelewengan.
  2. Masa Revolusi Industri Tahun 1900
    Karena munculnya perkembangan ekonomi setelah revolusi industri yang banyak melibatkan modal, faktor produksi, serta organisasi maka kegiatan produksi menjadi besifat massal.
    Sistem akuntansi dan pembukuan pada masa ini semakin rapih. Pemisahan antara hak dan tanggung jawab manajer dengan pemilik semakin nyata dan pemilik umumnya tidak banyak terlibat lagi dalam kegiatan bisnis sehari-hari dan muncul kepentingan terhadap pemeriksaan yang mulai mengenal pengujian untuk mendeteksi kemungkinan penyelewengan.
  3. Tahun 1900 - 1930
    Sejak tahun 1900 muncul perusahaan besar baru dan pihak yang mempunyai kaitan kepentingan terhadap perusahaan tersebut. Keadaan ini menimbulkan perubahaan dalam pelaksanaan tujuan audit. Pelaksanaan audit mulai menggunakan pemeriksaan secara testing karena semakin banyak sistem akuntansi pembukuan.
    Tujuan audit bukan hanya untuk menemukan penyelewengan terhadap kebenaran laporan neraca dan laba rugi, tetapi juga untuk menentukan kewajaran laporan keuangan. Pada masa ini yang membutuhkan jasa pemeriksaan bukan hanya pemilik dan kreditir, tetapi juga apemerintah dalam menentukan besarnya pajak.
  4. Tahun 1930 - Sekarang
    Sejak tahun 1930, perkembangan bisnis terus membesar, demikian juga perkembangan sistem akuntansi yang menerapkan sistem pengawasan intern yang baik. Pelaksanaan audit pun menjadi berubah dari pengujian dengan persentase yang masih tinggi menjadi persentase yang lebih kecil. Tujuan audit pun bukan lagi menyatakan kebenaran tetapi menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan.

Ekonomi Koperasi

07.09 Edit This 0 Comments »
Pengertian Koperasi

Koperasi berawal dari "co" yang berarti bersama dan "operation" yang artinya bekerja. Pengertian umum koperasi adalah suatu kumpulan orang yang melakukan tujuan yang sama dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud untuk mensejahterakan seluruh anggota yang terikat dalam organisasi koperasi.

Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha memajukan sumber daya ekonomi dalam kesejahteraan anggotanya. Karena sumber daya ekonomi terbatas, maka koperasi harus mampu bekerja efisien dan mengikuti prinsip koperasi dan kaidah ekonomi.


Landasan Hukum Koperasi

Sebagai negara hukum, setiap kegiatan yang ada di Indonesia harus berlandaskan pada Undang-undang Dasar 1945. Demikian pula dengan Koperasi, yang memiliki landasan hukum agar terciptanya aturan-aturan pada setiap kegiatan atau aktifitas untuk memajukan setiap anggota di dalamnya.

Landasan-landasan hukum koperasi seperti yang ada di UUD 1945, sebagai berikut:  
  1. Landasan idiil koperasi Indonesia adalah pancasila.
    Dimaksudkan dalam sila-sila yang ada pada pancasila tersebut memang dijadikan sifat dan tujuan koperasi dalam aspirasi seluruh anggota koperasi.
     
  2. Landasan strukturil koperasi Indonesia adalah undang undang dasar 1945 dan landasan geraknya adalah pasal 33 ayat (1) undang undang dasar 1945 yang berbunyi: perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
    Dimaksudkan seluruh kegiatan perekonomian dilaksanakan oleh semua dibawah pimpinan anggota masyarakat. Jadi kemakmuran masyarakat yang diutamakan dalam kesejahteraan bukan untuk kepentingnan perorangan.
     
  3. Landasan mental koperasi indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi.
    Dimaksudkan karena sifat dari masyarakat Indonesia yang saling gotong-royong. namun, itu belum cukup untuk kemajuan. Karenanya kesadaran dalam berpribadi adalah untuk menaikkan tingkat kehidupan dan kemakmuran.

Analisis Laporan Keuangan

05.21 Edit This 0 Comments »

Break Event Point

BEP (Break Even Point) adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit. BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur.

Manfaat BEP

  1. Sebagai alat perencanaan untuk menghasilkan laba.

  2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.

  3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.

  4. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.

  5. Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

  6. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.

  7. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.

  8. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.



    Kelemahan BEP

  1. Dalam usaha yang dirintis, kompenen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah.

  2. Hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi yaitu Harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum. Hal ini demikian pun sulit ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya.



Jenis – Jenis Biaya dalam Menghitung BEP

  1. Variabel Cost (biaya Variabel)

    Variabel cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel total. Dalam pengertian ini biaya variabel dapat dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit.

  2. Fixed Cost (biaya tetap)

    Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu(function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu. Contoh biaya sewa, depresiasi, bunga. Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya ini tetap dikeluarkan.

  3. Semi Varibel Cost

    Semi variabel cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang-kadang disebut dengan semi fixed cost. Biaya yang tergolong jenis ini misalnya: Sales expense atau komisi bagi salesman dimana komisi bagi



Untuk menghitung BEP kita bisa hitung dalam bentuk unit atau price tergantung untuk kebutuhan.
Atas dasar unit :

Perhitungan dalam Rupiah :

BEP Rupiah
FC
=

1 - VC


P


Perhitungan dalam Unit :

BEP Unit
FC
=

P - VC




Syarat-syarat Analisis BEP

  1. Harga jual tidak berubah-ubah.

  2. Seluruh biaya dapat dibagi ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.

  3. Biaya variabel bersifat proposional.

  4. Jika barang yang diproduksi lebih dari satu jenis, maka komposisi barang yang dijual tidak berubah-ubah.




Penggunaan Kas

Kas merupakan suatu pos yang penting bagi suatu perusahaan. Kas paling banyak terlibat dalam transaksi-transaksi keuangan. Ini disebabkan oleh sifat transaksi-transaksi yang mencakup harta dan memerlukan penyelesaian dalam bahasa media tukar. Media tukar standart ialah kas. Kendatipun kas tidak secara langsung terlibat dalam transaksi, tetapi memberikan dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua pos-pos yang sudah ada.

Adapun sumber-sumber penerimaan kas adalah sebagai berikut :

  1. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud (intangible assets), atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.

  2. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.

  3. Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik jangka pendek (wesel) maupun utang jangka panjang (utang obligasi, utang hipotik, atau utang jangka panjang lain) serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.

  4. Adanya penurunan atau berkurannya aktiva lancar selain kas yang diimbangi denagn penerimaan kas pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek) karena ada penjualan dan sebagainya.

  5. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari investasinya, sumbangan ataupun hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.

  6. Keuntunga dari operasi perusahaan, Apabila perusahaan memperoleh keuntungan neto dari operasinya berarti ada tambahan dana dari perusahaan yang bersangkutan
    Penggunaan Kas

Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas antara lain dapat disebabkan oleh transaksi-transaksi sebagai berikut :

  1. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta pembelian aktiva tetap lainnya

  2. Penarikan kembali saham yang beredar maupun pengembalian kas perusahaan kepada pemilik perusahaan

  3. Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek atau panjang

  4. Pembelian barang dagangan secara tunai

  5. Pembayaran dividen, pajak, denda-denda dan sebagainya.

Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas antara lain sebagai berikut:

  1. Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap aktiva tetap, intangible asset, dan wasting assets. Biaya depresiasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.

  2. Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan sudah tidak dapat di tagih lagi.

  3. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dan penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena aktiva yang bersangkutan telah habis disusut dan atau sudah tidak dapat dipakai lagi.

  4. Adanya pembayaran stock devidend (dividen dalam bentuk saham), adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan kas, dimana dana dalam artian kas memiliki langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Mendaftar pos-pos neraca yang diperbandingkan antara dua titik waktu tertentu dalam kolom pertama dan kedua.

  2. Mendaftar pos-pos laporan laba rugi dari tahun yang diperbandingkan (current year).

  3. Tentukan kenaikan dan penurunan yang terjadi pada pos-pos neraca, tunjukkan dalam kolom ”Perubahan” debit dan kredit. Kolom perubahan debit untuk mencatat adanya kenaikan aktiva, penurunan utang dan modal serta bertambahnya biaya serta berkurangnya penhasilan. Sedangkan kolom kredit untuk mencatat penurunan aktiva, kenaikan utang dan modal, bertambahnya penghasilan dan berkurangnya biaya.

  4. Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos neraca dan pos-pos laba rugi untuk menentukan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas.

  5. Membuat jurnal penyesuaian dalam lembar kerja tersebut untuk menghilangkan akibat atau pengaruhtransaksi nonkas yang sudah dicatat dalam periode tersebut.

  6. Memindahkan saldo atau perubahan setelah disesuaikan (kecuali perubahan kas) Ke dalam kolom “Kenaikan dan Penurunan Kas” atau “Sumber dan Penggunaan Kas”.

  7. Untuk penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas datanya diambil dari dua kolom terakhir dari lembar kerja.

Analisis Laporan Keuangan

06.47 Edit This 0 Comments »
Modal Kerja

Definisi Modal Kerja
Dana yang diperlukan untuk operasi perusahaan berdasarkan kebijakan dan rencana yang telah ditetapkan sebagai dana yang terikat pada harta lancar yang terdapat pada neraca antara selisih harta lancar dan utang lancar.

Faktor - faktor Mempengaruhi Modal Kerja
  1. Volume Penjualan
    1. Jika volume kegiatan naik maka biaya yang digunakan akan naik mengakibatkan dana yang diperlukan modal kerja naik.
    2. Volume penjualan diukur berdasarkan besarnya penjualan.
    3. Kebutuhan modal kerja ditentukan oleh rencana penjualan.

  2. Siklus Operasi
    1. Tingkat penjualan yang sama semakin lama dana terikat pada unsur - unsur modal kerja, semakin besar kebutuhan modal kerjanya.

Sumber-sumber Modal Kerja
  1. Penambahan Modal Pemilik
  2. Adanya Laba Operasi
  3. Penambahan Utang Jangka Panjang
  4. Pengurangan Aktiva Tetap
  5. Penyusutan

Analisis Perubahan Pendapatan


Merupakan nilai tertinggi yang dapat digunakan oleh organisasi dalam suatu jangka waktu dengan mengharapkan situasi yang sama pada akhir jangka waktu tertentu seperti keadaan semula. Jumlah mata uang meningkat melalui berbagai cara tetapi semua cara tersebut tidak mencerminkan pendapatan. Tambahan jumlah rupiah aktiva perusahaan dapat berasal dari transaksi modal, laba dari penjualan aktiva yang bukan barang dagangan seperti aktiva tetap, surat berharga, ataupun penjualan anak atau cabang perusahaan, hadiah, sumbangan atau penemuan, revaluasi aktiva tetap, dan penjualan produk perusahaan. Dari semua transaksi di atas, hanya transaksi atas penjualan produk saja yang dapat dianggp sebagai sumber utama pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam hubungannya dengan penjualan aktiva selain produk utama perusahaan.